1 3 min 10 bulan

sejarahindonesia.web.id – Turikale merupakan julukan suatu kecamatan yang terletak di area Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Tidak hanya itu Turikale merupakan bunda kota kabupaten ini. Letaknya selaku bunda kota kabupaten menghasilkan banyaknya gedung- gedung rezim, ceranggah industri, serta pusat kemeriahan yang berdiri di area ini.

Kecamatan Turikale yang mencakup 7 kelurahan didalamnya ialah kecamatan sangat kecil besar wilayahnya, ialah 29, 93 km² diantara besar area kecamatan- kecamatan yang terdapat di kabupaten Maros. Meski sedemikian itu jumlah masyarakat Kecamatan Turikale merupakan yang paling banyak, ialah 45. 416 jiwa dengan tingkatan kepadatan masyarakat paling tinggi 1. 517, 41 jiwa atau km² pada tahun 2019.

Bunda kota kecamatan ini terletak di Solojirang, Kelurahan Turikale dengan jarak 1 kilometer. Pada tahun 2018, bunda kota Kecamatan Turikale dipindahkan ke Pettuadae( Kassi Lama) yang bersebelahan dengan Kantor Penguasa Wilayah Kabupaten Maros. Posisi perinci Kecamatan Turikale terdapat di barat Semenanjung Selatan Sulawesi, 30 kilometer dari arah utara Kota Makassar, serta jadi kota perlintasan penting di Jalur Raya Trans Sulawesi.

Kecamatan Turikale dilewati oleh Bengawan Maros yang mengalir dari Bengawan Bantimurung di area Halaman Nasional Bantimurung Bulusaraung serta Gunung Baturape Cindakko di kecamatan Tompobulu. Kota Turikale sudah dianugerahi selaku salah satu kota kecil terbersih serta teratur di Indonesia dengan mencapai 9 kali apresiasi Piala Adipura dari Menteri Area Hidup serta Kehutanan RI, ialah pada tahun 2009, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, serta 2018.

Baca juga : Peristiwa Tentang Sejarah Indonesia di Kota Masamba

Sejarah

Semenjak tahun 1796, Turikale telah terdapat dengan status wilayah kerajaan. Tetapi bersamaan pembuatan wilayah Kabupaten Maros pada 4 Juli 1959, Kerajaan Turikale hadapi peluluhan bersama wilayah- wilayah kerajaan yang lain dengan membuat Kecamatan Maros Terkini. Pada 30 Desember 2000, julukan Turikale balik mencuat dengan pembuatan Kecamatan Turikale dengan cara pasti lewat pemantauan para ahli sejarah, akademisi, serta cendikiawan sepanjang 3 tahun( 1997–2000). Pada 9 Mei 2011, Kecamatan Turikale diresmikan selaku bunda kota Kabupaten Maros lewat peraturan wilayah.

Kecamatan Turikale sah dibangun serta diundangkan pada bertepatan pada 30 Desember 2000 dari status kecamatan pembantu jadi kecamatan pasti. Alibi pembuatan itu sebab terus menjadi melonjaknya daya muat aktivitas penajaan rezim, pembangunan, serta pembinaan kemasyarakatan pada kecamatan pembantu Kabupaten Maros.

Hingga dengan pergantian status dari kecamatan pembantu jadi kecamatan defenitif bisa memperlancar penerapan kewajiban atau aktivitas diartikan dan buat tingkatkan jasa kepada warga. Pembuatan kecamatan defenitif dalam area Kabupaten Maros pula berdasar pada Ketetapan Menteri Dalam Negara No 4 Tahun 2000 bertepatan pada 26 Januari 2000 mengenai Prinsip Pembuatan Kecamatan.

Area Kecamatan Turikale ialah hasil pemekaran area dari Kecamatan Maros Terkini( Kelurahan Adatongeng, Kelurahan Alliritengae, Kelurahan Boribellaya, Kelurahan Pettuadae, Kelurahan Raya, Kelurahan Taroada, serta Kelurahan Turikale) didasarkan pada bawah hukum Peraturan Wilayah Kabupaten Maros Nomor. 30 Tahun 2000 Ayat II Artikel 2 Bagian 1, 2, serta 3.

One thought on “Peristiwa Tentang Sejarah Indonesia di Kota Turikale

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *